"di sini drama dimulai, di ruang hampa yang penuh kisah."

Home Facebook kosong Twitter Contact
About Me

Foto Saya
Buku Diary sudah lama tak tersentuh sejak ada diary online seperti ini. dan, karena ini online, dan sudah pasti bukan lagi menjadi rahasia bagi diri sendiri. maka, tidak semua yang anda baca ini hasil dari cerita nyata si penulis :p

Credits

Image
Blogskins

Jadilah Teman Ary

Twitter Ary dhruva

Aku, seorang phobia
Senin, 18 April 2011




Phobia berasal dari bahasa yunani Phobs, yang artinya takut berlebihan. Phobia adalah suatu kondisi dimana seseorang merasa ketakutan oleh suatu hal yang sebenarnya tidak berbahaya.

Ada beberapa macam phobia yang sering kita jumpai, diantaranya adalah phobia ketinggian, kegelapan, hewan dan masih banyak lagi. Sedangkan phobia terhadap hewan disebut zoophobia.

Bagi seorang yang melihat orang ketakutan gara-gara phobia mungkin dirasa lucu karena mungkin seorang phobia hanya takut dengan hewan kecil yang menurutnya sepele, seperti kecoa atau cicak. Sehingga seorang pengidap phobia seringkali menjadi bual-bualan teman sekitarnya. Padahal di bayangan mental seorang pengidap phobia, bisa jadi hewan kecil itu menjadi masalah yang besar bagi dirinya.

Apakah kalian punya phobia ? Apakah itu ?

Jika aku ditanya seperti itu. Aku menjawabnya "ya, aku punya". Aku punya phobia. Phobia sama dua hewan. Apakah itu ? Hehe demi keselamatanku, aku tak akan menyebutkannya. Mungkin terkesan berlebihan, atau bahasa gawulnya lebay. Hehe. Pasti orang yang bilang begitu gak pernah merasakan gimana rasanya punya phobia. Hanya dengan mendengar nama hewan itu atau melihat gambarnya saja aku bisa 'menggeliat' sendiri. Apalagi harus melihat dengan mata kepalaku sendiri. Bahkan memegangnya. Sumpah demi nama Tuhanku penguasa bumi dan langit. Aku gak bisa membayangkannya.

Semua berawal dari sini. Ketika aku masih duduk di bangku sekolah dasar. Kalau tidak kelas 4 ya kelas 5, aku rada lupa. Waktu itu sekolahku, SDN Bulu lor 2 sedang mengadakan kemah. Di salah satu bumi perkemahan di daerah Semarang. Semula keadaan baik-baik saja. Kami sampai di tempat tujuan siang hari, memilih tempat untuk didirikan tenda dan memasangnya bersama kelompok masing-masing. Saat malam tiba, tentunya kami ingin segera melepas lelah sebelum aktivitas keesokan harinya yang tentunya lebih padat. *jeng jeng jeng !* nah, drama bermula dari sini. Seorang teman tiba-tiba berteriak sambil menyebutkan 'hewan phobia' tersebut. Serentak kami semua terbangun dan telah membuat gaduh di bumi perkemahan. Padahal garam sudah kami sebar tapi kenapa bisa kebobolan gini ? Setelah kakak pembina memastikan bahwa tenda yang kami tempati aman, kami mulai tidur lagi. Tak lama kemudian teman yang lain berteriak lagi. Dan ini terjadi berkali-kali. Hingga akhirnya kakak pembina menyuruh kami semua untuk tidur di koridor kakak pembina.
Aku sudah mulai merasa takut.

Alhamdulillah, meskipun waktu tidur kami terkuras habis, setidaknya ada waktu minimal 3jam untuk kami beristirahat.

Suasana di bumi perkemahan tampak riuh. Udara dingin merasuk ke persendian kami. Tampaknya sudah pagi meskipun tak ada ayam yang berkokok. Jarak antara tempat kami berkemah dengan kamar mandi warga cukup jauh. Ya, kami semua memang menggunakan MCK yang telah warga sediakan. Semacam wc umum.

Hanya untuk mandi saja kami harus menempuh jarak yang lumayan jauh. Setelah sampai di sana ? OMJ... Oh Michael Jackson !!. Apa yang terjadi, sodarah-sodarah ? Aku melihat begitu banyaknya 'hewan phobia' itu. Saat itu aku belum mengerti tentang phobia. Beruntung sekali waktu itu ada ibu yang datang menjenguk, dan aku diantar ibu untuk mandi.
Rasa takutku sedikit terabaikan karena adanya ibu.

Belum lagi setelah sampai di bumi perkemahan, Dan baru aku sadari. Di mana-mana, di pohon, di tanah, di rumput.. Hewan itu ada di mana-mana. Mungkin semacam wabah kali ya ? Seperti wabah ulat bulu yang sedang ngetrend sekarang ini. hehe.

Kakak pembina meminta kami memindahkan lokasi tempat kelompokku mendirikan tenda. Dan samar-samar aku mendengar salah satu kakak pembina mengatakan bahwa di bawah tempat kelompok kami mendirikan tenda, di situlah tempat hewan-hewan itu bersarang ! di situ sarangnya !! *lemes*

Saat itu aku hanya mengenal jijik dan takut saja pada hewan itu, sangking banyaknya mungkin. Karena, itu pertama kalinya aku melihat hewan yang sama berada di satu tempat yang jumlah hewannya banyak sekali. Terlihat, kadang-kadang seorang teman tampak asik bermain dengan hewan itu. Bahkan ada yang bilang kalau hewan itu lucu. Sinting !

Mungkin, dari situlah asal mula kenapa aku phobia terhadap dua hewan itu. Mungkin semacam TRAUMA di masa kecil kali ya ? Hehe

Sampai segede ini, sekarang umurku 22thn 2bln 8hari. Aku masih suheri (suka heboh sendiri) ketika aku dihadapkan dengan hewan itu. Berteriak, menutup muka, menggeliat, jingkrak-jingkrak, bahkan sampai menangis, menangis merengek dan gak jelas. Sumpah. Ini mungkin bukan rasa takut atau jijik. Karena menurutku, takut dan phobia itu berbeda. Aku takut dengan ular, tapi aku gak phobia dengan ular. Entahlah. Semacam ini yang aku rasakan.

Apakah solusinya ?
Aku tak tau.

Apalah artinya solusi jika aku sendiri belum bisa mengatasinya. Merubah phobiaku ini.

Ada yang bilang, phobia bisa dihilangkan dengan cara memegang hewan tersebut. Pasti yang menyarankan ini belum pernah punya phobia. Mungkin harus didasari dengan niat juga sih baru bisa sinkron. Tapi sayangnya aku belum punya niat. Aku masih gak tega memegangnya. Hehe

Begitulah kisah singkat phobiaku.
Bagaimana kisah phobiamu ?

Hehe.

Tertanda.
Bulu kuduk yang tak berhenti merinding.


Total Pageviews

Web Site Visitor Counter

Tinggalkan pesan di sini :)


ShoutMix chat widget


Waktu Indonesia Bagian Barat

Ads

Place your Google Ads/Nuffnang ads here.

Hits

Tracking stats here.

All writings found on this blog shall not be reproduced without permission.