Entah
Kamis, 14 April 2011

Akhir-akhir ini saya lebih sering menyendiri, di ruang tengah dalam rumah saya. Terlebih saat malam, hening.
Saya suka.
Di sekitarnya, hanya terdapat deretan buku yang tertata rapi, satu almari, dan komputer.
Tapi jangan salah, saya tak lantas jongkok di pojokan ruang dan meratap, seperti kebanyakan yang dilakukan orang saat galau.
Memang, saya sedang galau. Pikiran kacau, hati.. Entah, mungkin berantakan.
saya mulai mengambil buku, novel religi masih menjadi pilihan.
Bosan.
Lalu mengecek facebook, twitter, dan membaca blog dari teman-teman.
Entah, rasanya tiba-tiba saya ingin segera meluncur ke page dalam microsoft word, sudah banyak yang ingin melompat tak jelas. dari hati dan pikiran saya.
Entah, tiba-tiba saja saya seperti ini. Menjadi penyair dadakan.
Jangan cela syair saya !
Ini mungkin hanya sekedar syair kacangan, tak pantas disandingkan dengan pintalan kata yang terlahir dari penyair sungguhan. Bukan seperti saya, penyair kacangan.
Jemari saya menari lincah di atas keyboard, telinga saya begitu akrab dengan musik dalam komputer, hati semakin tak karuan. Kopi-hitam kental manis-dalam cangkir masih setengah, saya sruput hingga habis, ini jarang saya lakukan sebelumnya, bahkan tak pernah.
Saya tak biasa meminum kopi hitam.
Jemari kembali menari, mungkin ini sejenis muntahan dari isi hati saya.
Entahlah, saya sedang menulis apa.
Mungkin tentang kegelisahan.
