Rabu, 13 April 2011

Kepada inisial R.
Teruntuk kamu yang diam-diam kuselipkan di hatiku. Iya, diam-diam saja. Aku takut kamu marah.
Diam-diam aku mengambil hatimu. Aku seorang pencuri handal. Saking handalnya, sampai tak kamu sadari. Aku pencuri handal tapi bodoh. Hanya diam-diam saja mengambil hatimu, sedang kamu tak tau. Apa untungnya coba ? Menahan sendirian rasa cinta. Terkadang merasakan sakitnya cemburu. Merasa perih sendirian, sedang (mungkin) cinta tak terbalas. Bodohnya aku.
Kebanyakan orang di luar sana menganggap bahwa sekarang adalah jamannya emansipasi wanita. Dimana persamaan gender antara wanita dan pria disetarakan. Begitu pula wanita yang menyatakan cintakan kepada pria. Dianggap sah-sah saja. Tapi aku tak berpendapat seperti itu. Aku masih menjadi wanita yang jaim untuk menyatakan cintaku terlebih dulu kepada laki-laki. Hingga akhirnya diam-diam saja mencintai. Haha
R, jangan pernah tanya kenapa aku mencintaimu. Bahkan aku sendiripun tak tau. Aku mencintaimu dengan sederhana, tanpa tetapi.
Hanya saja aku berharap, dalam diam-diamku mencintaimu, aku selalu berharap kamupun diam-diam mencintaiku pula. Tanpa kata tapi. Tapi amin.
