#lagukubercerita -1 : aku suka caramu
Rabu, 20 April 2011

aku suka caramu menyelinap. pelan-pelan. memasuki ruang sepiku. haha kamu pandai sekali sih, padahal semua pintu sudah ku kunci rapat-rapat. aku takut ada pencuri yang masuk. menodongku dan mengancamku hingga lemas tak berdaya. lalu pencuri itu mengambil hatiku. merampas hati yang saat itu sedang kugenggam erat-erat. aku takut. makanya aku kunci semua pintu rapat-rapat. karena aku takut hatiku ini jatuh ke tangan pencuri yang tak bertanggungjawab itu.
dari mana kamu bisa masuk ? termasuk semua celahpun sudah kututupi. celah rindu.
hendak apa kamu kesini ? Apakah kamu sekawanan dengan mereka ? Mereka-mereka yang tak bertanggungjawab merampas hatiku. Tak dirawat. Tak dijaga. Malah dibiarkan pecah dibanting ego. Sudah pecah. Lalu mereka pergi saja melarikan diri. Pencuri tengik !
Apakah kamu sekawanan dengan mereka juga ? Si pencuri tengik !
Jika iya, aku tak segan-segan mengusirmu.
Mumpung aku belum geram, silahkan pergi jika kamu sama dengan mereka.
Biarlah. Biarlah kugenggam erat-erat hati ini. Hati yang sudah tak sempurna. Tampak lebam di sana sini. Tampak tembelan. Tapi untungnya tidak ada yang berlubang. Masih tetap utuh meskipun tampak lecet sana sini.
Kenapa tak mau pergi sih ? Aku semakin kesal. Kamu diam saja dari tadi. Tampak duduk menatapku, di sudut sana. Hey ! Kamu tak berkedip sedikitpun. Cepatlah pergi. Aku sudah mulai takut denganmu.
Katakan sepatah dua patah kata jika memang kamu tak mau pergi. Katakan apa maksudmu !
Mulutmu tiba-tiba tersenyum. Tanpa sedikitpun lengah menatapku.
"hey.." katamu singkat.
Aku hanya membalas dengan senyuman. Senyum simpul.
"bolehkah aku tetap duduk di sini ?"
"untuk apa ? Tak ada gunanya kan ? Lebih baik kamu pergi. Aku takut" balasku kecut.
"tenang saja. aku janji tak akan merampas hatimu. tak akan menyakitimu"
"baguslah"
"jadi biarkan aku tetap di sini ya. aku ingin menemanimu. kamu gak takut apa, sesepi ini. sesekali kau boleh mengajakku bicara, aku bisa membuatmu tertawa. Atau bercerita. Aku bisa menjadi pemainnya. Hehe. Aku tak akan memaksamu. Kubiarkan kamu sendiri yang membagi hatimu denganku. Bolehkah aku menyimpan yang setengahnya ? Itupun kalau diijinkan"
"hmmm.."
"kok cuma hmm sih ? sekarang gantian, kamu yang diam"
"untuk apa yang setengahnya ?"
"mau kutanam, kurawat"
"kamu tidak bosan ? semisal menunggu ?" tanyaku.
"aku ingin menemanimu. titik !"
"haha.. yasudah. lihat saja nanti. seberapa kuatnya kamu seperti itu"
"jangan tertawa ! aku serius"
"iya..iya..iya.."
Begitulah singkat ceritanya. hehe. Tapi aku suka caramu. Tidak memaksaku. Merampas tiba-tiba. Jika suatu saat nanti aku bagi hatiku denganmu. Janji ya, jangan pernah menyia-nyiakan. Dirawat baik-baik jangan sampai pecah. Karena aku sudah bosan merajut. Merajut kepingan-kepingan hati yang pecah hingga menjadi (tampak) sempurna.
(ku tanamkan hatiku tumbuh bersamamu, takan kupetik hingga akhir masa hidupku. Dengarlah kau dengar, selama bumi berputar kutetap milikmu)~dewi-alexa~
