Untukmu, Tuan misterius
Kamis, 14 April 2011

Assalamu'alaikum wr.wb, Tuan.
Dear Tuan yang penuh misteri,
Begitu saya memanggilmu sekarang.
Ini mungkin surat pertama saya, setidaknya sejak pertama kita kenal. Tidak masalah, meskipun (hanya) surat di dunia maya. Surat yang (mungkin) tidak terbaca oleh Tuan. Sekali lagi, tidak masalah. Ini lebih baik daripada harus menimbun lama kata-kata, lalu mengendap. Hehe
Selamat malam, Tuan.
Bagaimana kabar sekarang ? Setidaknya saat Tuan mulai perlahan-lahan hilang. Sepertinya bumi telah menelan Tuan bulat-bulat. Hehe. Saya selalu berharap Tuan baik-baik saja dan Allah selalu memberikan kesehatan pada Tuan. Ilahi Amin.
Tuan tidak ingin tau kabar saya ? Ah, Tuan terlalu cuek ! Hehe. Sekedar memberi informasi saja. Di sini saya juga baik dan sehat. Alhamdulillah.
Tenang Tuan, saya tidak akan bertanya macam-macam di sini. Toh saya juga tidak ingin tau apa yang seharusnya tidak saya ketahui kok. Mungkin Tuan belum tau bahwa saya sudah mengetahui sesuatu hal (lebih tepatnya mengerti) yang mungkin tak Tuan ketahui kenapa saya tau. Hehe..
Sampai kapan Tuan menutup akun dunia maya ? Sampai kapan mau berlama-lama tiarap ? Jangan kebanyakan tiarap Tuan, ketika banyak orang yang menyerang Tuan. Sesekali lawanlah kalau Tuan memang benar ! Tuan tidak stres kan di sana ? Tuan baik-baik saja kan ?
Tuan, saya hanya ingin mengucapkan terima kasih. Karena berkat Tuan, saya jadi punya teman baru, saudara baru. Hanya sebatas kenal lewat udara sih. Tuan tau kok siapa dia. Orang yang sejak awal Tuan ceritakan pada saya. Seseorang yang namanya terpatri di bolpoin Tuan. Benar, beberapa hari yang lalu saya banyak bertukar cerita dengan dia. Jangan marah ya Tuan. Banyak yang semula tidak saya ketahui menjadi tau. Kadang-kadang saya dan dia suka geleng-geleng sendiri ketika bercerita. Hehe. Mungkin Tuan mengerti maksud saya.
Sampai di sini dulu Tuan, surat dari saya. Saya tunggu kabar dari Tuan. Silahkan buka akun dunia maya lagi. Sesuai pengamatan saya, alur pemberontak sudah tidak terlalu agresif lagi kok. Jadi (mungkin) sudah aman. Senang berkenalan dengan Tuan, banyak ilmu yang tersampaikan pada saya.
Sudah ya Tuan, semoga harimu menyenangkan.
Wassalamu'alaikum wr.wb
