tertahan
Jumat, 20 Mei 2011

Ada perasaan yang ingin kusampaikan lewat huruf-huruf. Yang sedang menumpuk di hati. Mengendap tiada rupa. Menyampaikan pada otak supaya diramu berupa kata-kata. Tak sampai menjadi kalimat, Jemari tak pandai membaca. Hanya tertahan tanpa dimuntahkan.
Tentang cerita pada malam yang sunyi. Tentang kesepian yang demikian melindungi. Bukan untuk menghindar, tapi untuk berbagi cerita tentang sepi.
Biar.. Biar.. Tak usah dipaksa mengindar. Biar belajar pada kesepian, arti sebuah sepi pada sunyi. Dipaksa hanya akan membuahkan penyesalan. Biarkan pergi secara perlahan-lahan. Biar ia terbiasa.
Tidak ada yang pernah mengerti. Tidak juga hujan yang datang semalaman. Mungkin dinding-dinding pembatas, atau udara yang sama.
Dan, perasaan yang ingin disampaikan hanya tertahan bisu di dalam palung hati.
