"di sini drama dimulai, di ruang hampa yang penuh kisah."

Home Facebook kosong Twitter Contact
About Me

Foto Saya
Buku Diary sudah lama tak tersentuh sejak ada diary online seperti ini. dan, karena ini online, dan sudah pasti bukan lagi menjadi rahasia bagi diri sendiri. maka, tidak semua yang anda baca ini hasil dari cerita nyata si penulis :p

Credits

Image
Blogskins

Jadilah Teman Ary

Twitter Ary dhruva

Sesayat luka
Senin, 06 Juni 2011



..kemudian hujan datang begitu deras.

aku pulang menyusuri ilalang.
tak perlu kau antar, mungkin akan lebih baik.
Kini Hati bagai tersayat sembilu.

Duhai hujan.
Basuhlah air mataku.
Basuhlah kesedihan.
Turunlah lebih deras.
Biar aku menari, merentangkan tangan, berputar-putar.
Masuklah lewat pori-pori.
Sampai dalam, air mata lebih menderas di sana.

Seperti apa aku gambarkan.
Sebuah kedustaan yang terlihat persis di depan mata.
Buang maafmu !
Tak semudah menghapus air mata.
Tak perlu ada sujud. Aku bukan Tuhanmu.

Sesayat luka. Sesayat luka. Sesayat luka.
Biar waktu menjawab dengan bahasa karma


Total Pageviews

Web Site Visitor Counter

Tinggalkan pesan di sini :)


ShoutMix chat widget


Waktu Indonesia Bagian Barat

Ads

Place your Google Ads/Nuffnang ads here.

Hits

Tracking stats here.

All writings found on this blog shall not be reproduced without permission.