tatapmu membungkam mulutku
Rabu, 08 Juni 2011


aku.
dia.
berada pada satu ruang berhadapan saling pandang. dalam keadaan hening yang diciptakan sendiri. sama-sama diam saling berpandang dengan gaya berbeda. seperti ada yang ingin terucap, tapi mulut terkunci seketika. dia, entah dengan perasaan entahnya yang tak kuketahui. aku, dengan perasaan melambung dan gaya salah tingkahku ketika mata elangnya menatap. menciptakan suara batuk yang dibuat-buat. memang sengaja.
semoga tak ada orang lain di sekitar sini selain aku dan dia. kalaupun ada, semoga mereka tak mendengar gaduh ini. gaduh dalam ruang hatiku. semakin keras semakin kencang. kututupi dengan batuk buatan.
seandainya bisa, ingin aku melepas jantungku sebentar, entah kuletakkan dalam tas, dalam saku atau kutinggal di rumah, kuletakkan dalam laci.
suaranya begitu gaduh saat aku dan dia harus berada pada jarak yang sepenggal. mungkin ini imbas dari rindu yang semakin menebal, karna jarak yang sudah terpotong kemudian bertemu pada titik di mana rindu harus dilepaskan.
"aku cuma mau kamu, selamanya"
aku ingin membalas ucapannya. tapi tatapan mata elangnya membungkam mulutku. mataku berbicara lebih bawel. jantungku berbicara lebih gemuruh. tapi hanya mengucap sepatah kata dari mulut saja aku tak mampu.
mungkin hanya dengan satu kecupan di pipi. semoga dia mengerti.
