Sabtu; senja menebar sendu
Selasa, 26 Juli 2011

Hari yang sangat kunanti. Seharian, sama sekali ponselku tak berdering olehnya. Rindu sudah demikian mengabu. Dan kini, saat yang kutunggu untuk bertemu. Seperti biasa anak muda menghabiskan malam minggunya bersama kekasih.
Sejak senja semangatku sudah berapi-api. Sudah mandi, rapi dan bau wangi.
Sudah tak terhitung berapa kali tubuhku bergerak mondar-mandir keluar masuk rumah. Semenit, dua menit, sampai setengah jam. Mataku tak pernah luput mengecek jam tangan.
Sudah jam 5, kekasihku tak kunjung datang. Ibu menghampiriku dengan mata berkaca-kaca. Dengan deraian air mata yang basah di dinding pipinya.
"tidur dulu nak, nanti kalau dia datang ibu kasih tau"
Manut saja aku diantar ibu ke kamar bersama tatapan kosong yang menghias pandanganku.
Sedang, di rumah kekasihku; Keluarganya sedang berkumpul, Tepat 7 hari mereka bertahlil untuk kekasihku.
