"di sini drama dimulai, di ruang hampa yang penuh kisah."

Home Facebook kosong Twitter Contact
About Me

Foto Saya
Buku Diary sudah lama tak tersentuh sejak ada diary online seperti ini. dan, karena ini online, dan sudah pasti bukan lagi menjadi rahasia bagi diri sendiri. maka, tidak semua yang anda baca ini hasil dari cerita nyata si penulis :p

Credits

Image
Blogskins

Jadilah Teman Ary

Twitter Ary dhruva

Selasa, 16 Agustus 2011



Aku mengerti, tapi aku terdiam. Mulutku terkunci ego. Dan aku, sedang merintih kesakitan bersama diamku.

Kau bilang, ini suatu kesalahan besar memelihara ego. Tapi ini bukan tanpa alasan, kataku. Sebab dan akibat itu satu kesatuan yang nyata. Bahkan sebelum ada hujan yang lebatpun, kerapkali matahari berpijar sangat terik. Atau, kita tunggu saja sampai senja terengah-engah di perempatan jalan ?

Aku ini sedang mengikuti caramu. Tapi kamu berontak ? Lalu harus bagaimana ? Atau, aku diam saja. Tapi ini suatu kesalahan bagimu.

Aku ini bukan Tuhan. Akupun tak diberi jatah kesabaran yang melimpah. Ada masanya aku lelah, lalu pergi dengan peluh yang menderas. Memang, kubiarkan menderas, biar peluh semerta menghapus jejakku. "aku lupa jalan pulang", suatu saat jika kau meminta kembali.

Citeureup, 16 agustus 2011


Total Pageviews

Web Site Visitor Counter

Tinggalkan pesan di sini :)


ShoutMix chat widget


Waktu Indonesia Bagian Barat

Ads

Place your Google Ads/Nuffnang ads here.

Hits

Tracking stats here.

All writings found on this blog shall not be reproduced without permission.